About Us

Sang Pengobat Jiwa


Seorang paruh baya yg keadaan ekonominya berkecukupan,hidup mewah,apapun yg dia mau ada kemanapun dia pergi bisa, katakanlah nama dia Rahmat.Yang namanya manusia pasti merasa kurang puas,kalau sudah ada yg ini pingin yg itu,kalau sudah punya istri satu pingin dua,kalau sudah ada mobil Inova pingin mobil toyota,kalau sudah ada rumah tingkat dua pingin rumah yg lebih besar lagi, perasaan seperti inilah yg dialami oleh Rahmat. Bantin dan jiwa Rahmat berontak merasa kurang puas,tidak nyaman dan kurag senang tinggal dirumah yg besar itu, ,dia pingin rumah yg nyaman,aman dan luas.

Kini hari-hari nya merasa tdk enak,hatinya gudah pikirannya kacau bagaikan orang yg tidakk punya tujuan dan arah hidup,bisa dipastikan jiwa nya lagi sakit.Karena merasa jiwanya sudah terganggung rahmat berkonsultasi dgn seorah ahli kejiwaan, dia menceritakan segala permasalahnya kepada Raihan,setelah mendengar segala keluhan,sang doktor jiwa dgn enteng menyarankan"sebaiknya anda menelihara sepasang ayam dirumah.Tanpa banya protes rahmat langsung membeli sepasang ayam dan memeliharanya,sehingga beban nya bertambah.

Seminggu kemudian rahmat berkonsultasi lagi, dengan enteng sang ahli jiwa menyarakanlagi,"peliharalah sepangsa bebek dirumah",tanpa protes dia langsu membeli dan memeliharanya dirumah,bebannya semakin bertambah,seminggu kemudia dia ketemu lagi dengan pengobat jiwa,lagi-lagi disaran memelihara sepasang kambing dirumah,tanpa protes dia turuti,hari-hari Rahmat semakin kacau aja dirumah, kemudia dia disarankan lagi untuk memelihara sapi dirumahnya,tanpa mengeluh dan protes dia turuti.


Setelah sebulan kemudian hidup nya smakin kacau, bising, bau, dirumahnya bagaikan terasa seperti dalam neraka, Rahmat sudah tak tahan lagi.Rahmat kembali menemui apa Ali dan menceritakan apa yg telah dialami setelah dia turuti nasehat dan sarannya. sang doktor meyakinkan pasiennya,dengan bertanya"apa benar sudah tdk tahan lagi?". Kalau sudah tdk tahan juallah sapi mu, rahmat pun menuruti,beban nya berkurang, beberapa hari kemudia sang doktor bertemu dgn pasienya dan ianya bertanya,"Bagai mana keadaan mu sekarang Rahmat?" "Sedikit nyaman", jawab Rahmat. Juallah kambing-kambing mu...!saran sang ahli jiwa.

Rahmat segera menjualnya, kini beban hidupnya smakin berkurang dan merasa aman, kemudian doktor menyuruh menjual semua binatang-binatang yang dimiliki rahmat. Sebulan kemudian kehidupan rahmat terlihat ceria, wajah bergairah,bisa tersenyum lepas, hatinya plong tanpa beban... 
Sang doktor bertemu dengan dengan si Rahmat menanyakan kabarnya"bagaimana keadaan mu skrg Rahmat? 
Alhamdulillah,hidup saya sekarang nyaman, aman dan dirumah tentram tanpa beban rasanya rumah saya luas sekali.jawab sang pasien dengan mantap....

Dari crita diatas, puas tidak puasnya seseorang,dan nyaman tdk nyamannya seseorang, hanya ada dalam pikiran saja, 

Bagaimana pendapat anda??? 


Share on Google Plus

About Berita Guru

1 komentar: